Dibuat pada : 12 Februari 2008
Puisi ini kubuat saat merasa kecewa terhadap seseorang. Awalnya, segenap kepercayaanku ada di genggaman tangannya. Salah satu orang yang ku rasa amat bisa dipercaya waktu itu. Dan dia merusak rasa percayaku. Udah lama dan sudah kulupakan, dan toh aku tetap kembali memberikan kepercayaanku padanya. Kesempatan kedua yang kuberi semoga ga terulang lagi hal yang sama.
Percaya
Tak tahu lagi siapa yang harus ku percaya
Semua orang yang datang…
Seolah – olah hanya dengan perasaan ingin tahu
Membawa hati mereka yang penasaran
Ku mencoba tuk menghiraukannya
Ku coba tuk mempercayai
Dan ku coba tuk menceritakan segalanya
Dengan apa adanya, dengan segenap hati
Kutumpahkan semua perasaan dan emosiku
Setiap ekspresi dan emosiku kuluapkan dengan jujur
Hatiku hanya bisa berharap
Sebuah harapan akan datangnya respon
Harapan tuk dibantu
Harapan yang rupanya kosong
Ku terduduk diam sambil berpikir
Semurah ini rupanya arti kepercayaanku
Hanya seperti sebuah cerita saja hidupku
Hanya tuk didengar
Ku bungkam mulutku, Ku bungkam ekspresiku
Ku memilih diam dan membisu
Menghindari segala interaksi
Dan kudapati sunyinya hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar