Tampilkan postingan dengan label My Story. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label My Story. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Juli 2009

Jenuh...

Dibuat pada : 23 Maret 2009


Gua muak dengan hidup gua, gua muak untuk terlihat seperti apa yang orang lihat seperti apakah gua itu. Gua muak menjadi diri gw.

Kadang menyia – nyiakan hidup itu terasa begitu menyenangkan, membiarkan orang lain menghina – hina kita, membiarkan orang lain tertawa diatas kesusahan kita, membiarkan orang lain melihat kita orang yang terlalu putus asa seperti mayat hidup yang sedang berlalu di hadapan mata mereka.

Membuat diri terlihat seperti hopeless, full of problem and trouble, desperated. Kemarin ini gw ngebut di jalanan, feels soooooo good, tapi pas uda mo nabrak tetep aja ngerem. Napa coba??

Membiarkan orang lain memperhatikan hidup kita yang sudah berantakan, membiarkan mereka menerka – nerka di dalam hati mereka, membiarkan mereka menilai diri kita seperti apa yang mereka lihat keadaan kita itu seperti apa.

Biarkan ku jatuh ke dasar lubang letihnya hidup, dan biarkan juga ku sendiri yang memanjati lubang tersebut sampai ku bisa mencapai ke atas, menggapai hangatnya cahaya matahari.

Ku tahu ku kan terus kembali terjatuh karena lubang ini akan sangat sulit untuk dipanjati. Licinnya hidup, pahitnya luka, mata ini, yang terus selalu membuatku terjatuh dan terjatuh kembali.

Perhatikanlah setiap luka di kuku ini yang selalu mengais2 tanah agar ada celah yang bisa ku panjati sehingga ku bisa naik dan keluar.

Lihatlah kaki ini, lutut yang bergetar tak henti2nya, tak kuat menopang tubuh ku yang berat oleh segala perkara hidup.

Jangan coba mengulurkan tanganmu teman, sekalipun jangan, karena saat saya meloncat, ku memaksakan tubuhku ini untuk menggapai sebuah harapan kosong, dan kembali jatuh terkapar.

Apa yang akan kau lakukan hai teman?? Tidak ada.. Jangan sekalipun kau melakukan apa2.. Karena ini adalah aku dan hidupku.

Jangan ulurkan tali perhatianmu yang akan tetap putus saat ku memanjat naik dan berusaha kembali berharap, dan sakitnya luka ini akan semakin dalam dan dalam..

Selasa, 07 Juli 2009

A Ring...

Dibuat pada : 10 Feburari 2009


Belakangan ini apap sedang kembali ke hobi lamanya, yaitu mengoleksi batu2 cincin. Hobi yang sudah ditinggalkannya sejak kerusuhan tahun 1997 - 1998 yang lalu.

Kemudian pada satu hari, dia membelikan sebuah cincin untuk han, sebuah cincin perak dengan desain yang sederhana. Sayangnya, tidak ada satupun jari han yang muat dengan ukuran cincin tersebut, yang ada malahan kelonggaran. Setelah 2x menukarkan cincin, akhirnya sebuah cincin pas terikat di jari manis tangan kiriku.

Karena emang pada awalnya amat janggal, selain karena han ga pernah make-make aksesoris kecuali jam tangan, cincin ini terletak di jari manis. Tiap kali melihatnya, jadi teringat mungkin secarik kebahagiaan pria-pria yang baru menikah. Cincin yang melekat erat di jari manis ini, tiap kali melihatnya selalu mengingatkan han akan sesuatu. Yaitu sebuah hubungan, sebuah relasi yang diikat yang cukup mungkin melambangkan hati yang saling terikat.

So pasti, tiap kali han pelototin nih cincin jadi senyam-senyum sendiri. Hihihi.. Well, han sendiri emang belakangan ini sering ngebayangin kalo jadi seorang ayah tuh kaya gimana ya… Capenya membesarkan anaknya, bagemana mendidik dengan benar, bagemana bisa jadi seperti apap yang akhirnya memiliki anak seperti han ini.

Di tengah-tengah hidup han yang mungkin bisa dibilang sedang up-up nya, karier han jg sudah mulai kelihatan akan mengarah ke mana, dll. Han diingatkan kembali peran seorang ayah di dalam mendidik anaknya. Belum lama ini han ada mengecewakan apap, dia marah-marah dan tetap membelikan han cincin ( gini nih jadi bapak, keki tp tetep sayang anak ), han ga abis pikir gimana udah marah2 tapi masih bisa sayang. Han kecewa ama diri sendiri, yang kemudian bisa membuatnya tersenyum kembali lewat sebuah hadiah kecil dari han. Well, his smile is still so warm in my heart.. ^^

Kita kadang engga habis mikir, hadiah kecil yang mungkin kelihatan ga berarti, but for our parents, it even could make ‘em smile again.

Mungkin yang han ngomongin udah pada tahu, tapi han berhadap ga berhenti hanya tahu saja. Just try to make ‘em smile, and you’ll see how joyfull u’ll be ^^

Tentang menyanyi...

Dibuat pada : 5 Februari 2009


Yap, udah sejak dulu han pengen berkecimpung di dunia tarik suara, cuman sampai sekarang belum ada titik terang buat han bisa bergelut. Di gereja han udah kepatok image sebagai pemain gitar dan bass, jadi singer tuh kaya dunia baru buat han di mata mereka.

Dari han sendiri?? Well, han uda prepare banyak sih.. dengerin banyak tipe2 lagu, jenis2 vokal yang berbeda, ga usah jauh2 di indo sendiri aja udah beragam. Dari pop yang begitu banyaknya, jazz seperti tompi, ect. Han juga ada belajar teknik2 vokal yang entah bener apa kaga caranya kaya gitu :p seperti emi fujita punya smooth sound, falseto kerennya sukima switch, tekanan tekanan nada dari suara tompi, suara serak2 kaya laruku n anang, ngebend pitch kaya KD, dll. Ya sering dengerin, coba praktekkin, bueh! susah banget. hahaha..

Tapi han cukup PD dengan suara han sendiri, han punya napas jg cukup panjang, trus dimodalin dari dulu ada ikut paduan suara so ga ada ceritanya fales.. :p

Kadang pengen beraniin diri buat nyanyi bareng siapa ato duet gitu, tp akhirnya ga berani jg. hahaha.. Jadinya batal deh ngajak2, kalo mao gabung ikut band, well, di gereja han band cm ada 2 group dan itu juga dua2nya secara ga langsung uda ada vokalisnya masing2. hehe..

Gimana yah.. masa cuman recording di WC doank han nyanyinya. gahaha..

Just a lil imagination of mine…

Being alive...

Dibuat pada : 2 Februari 2009


Being alive is already a horrible things to face, hard to walk on, silly to be thinked sometimes, but still feel blessed to be with the people around us..

Being alive is a timeline between birth and death and what does we do there.

We see life as the way we want to see, we judge people as the way we want to, we decide things as the way we choose and think, then it’s only the problem wether our environment would accept the way we thought or else.

If people around us think differently as the way we think, it’s our right to agree or disagree. But usually, we always think that things that we think right is the truth or it’s true. ( buset dah ampe kepelintir lidah gw bacanya ).

Well, some people still show their disagreement about the way i think, but also a small group of people admire me because i have an unique way of thinking that sometimes.. its hard to described by words. I prefer talking than chatting or online discussion, ’cause i really2 can’t spill out my thought by writing it into words.

Back to the topic, being alive?? Well, at first i always wonder how does it feels to be in place of the deadwannabe person. Know what i mean?? For me, it’s super freaky scary ririririri.. Gosh, “bulu kuduk gw bediri” when i think things about death. About a life after this life, not that i scared, but curious that lead my heart to seek the mystery behind death.

Once i say, i’ll treasure every moment of my life, ’cause i dunno when i’ll die of course!! Maybe too many things will be too late for me to do or to say. But.. I wasted my life, i wasted my chance, i disappointed some people that ever love me so much before.

I try to seek but i found nothing but more and more question..

When i try to enjoy my life, i found sorrow. When i already enjoying my life, i found trial. When i already giving up my decision and seek nothing, then a decision decided by itself, and dragging me to the path. To my life path.

My Life...

Dibuat pada : 25 Agustus 2008


Se.. naik turunnya hidup. Se.. susah senangnya momen yang sedang kita rasakan. Se.. nyaman atau beratnya hidup yang sedang kita jalani. Trus napa??

Sebagian kecil orang, menyia - nyiakan hidupnya dengan bunuh diri. Sebagian lagi menjalani hari dengan sebuah hati yang pasrah, pasrah dalam menghadapi hidup dan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya untuk hari ini saja. Sebagian kecil lagi, dengan sekuat tenaga dan sepenuh hati berusaha untuk merubah hidupnya demi mencapai hidup yang lebih baik. Ada dimanakah saya??

Kebahagiaan hidup apa yang sedang saya kejar??

Adakah yang sedang saya lakukan untuk merubah hidup saya yang sekarang ini??

Adakah orang yang terlihat mendukung saya dalam setiap usaha yang saya lakukan??

Hidup itu terlalu indah untuk selalu dilewati begitu saja, tetapi juga terlalu berat untuk dihadapi hari demi hari. Kesenangan dan kesedihan mendampingi silih berganti, tetapi dengan tetap tersenyum, saya harus mengadahkan muka saya ke keluarga dan teman saya. Ke semua orang yang saya cintai secara tulus dan ke semua orang dimana saya selalu memberikan senyum saya secara tulus. Sehingga, entah berbeban beratkah mereka, mereka bisa selalu didukung. Lewat sebuah senyum kecil ini, saya bisa memberikan kekuatan.

Hidup saya, akan menjadi tidak berarti apabila saya menyia - nyiakan hidup orang banyak hanya untuk memperhatikan kesedihan dan masalah di hidup saya ini. Hidup saya hanyalah untuk mendukung hidup yang lain.

Saya akan bahagia saat bisa mendukung mereka, dan saya tidak bisa menunjukkan muka sedih apabila mereka dalam kesedihan. Saya harus terus menjadi sebuah kehangatan yang menopang semangat mereka.

Walaupun kadang.. Saya juga sering berpikir demi diri sendiri, saat saya jatuh dan sulit untuk kembali berdiri. Saat saya menderita dan tangis ini tiada yang mendengar. Saat saya tersungkur dan malah diinjak - injak. Di dalam setiap hal yang kurang menyenangkan yang sedang saya hadapi, akankah mereka menjadi senyum untukku?? Akankah mereka menjadi semangatku?? Akankah.. Semua orang yang saya harapkan berpaling ke hadapanku ini?? Atau hanya hati saya, hati yang menipu diri sendiri dan menganggap mereka menganggap saya seperti apa yang saya kira. Aku tidak akan pernah tahu.

Dan kini, di bagian hidup saya yang sekarang. Saya bisa terus tersenyum karena ada yang memberikan kekuatan yang sama kepada saya. Sebuah pribadi yang jauh dari sempurna untuk seseorang yang sama tidak sempurnanya ini. Ketidaksempurnaan yang sedikit menyempurnakan hidup. Ketidaksempurnaan yang memberikan setitik warna, warna yang mengubah dan memberikan persepsi baru tentang hidup.

Sosok pribadi yang menjadi latar belakang kekuatan seseorang.. ^^ Kaya kata mutiara apa gt. Dibalik seorang yang besar ada apa gt. hahaha…

Add to me one more person that makes me smile even brighter.. That makes out 5 of ‘em. ^^

God's Plan

Dibuat pada : 24 Juni 2008


Tahu kan apa yang namanya Rencana Tuhan??

Yap, rencana yang seringkali menjadi kekuatan dan juga batu sandungan buat yang percaya kepadaNya. Knapa begitu??

Asumsi saya adalah, mereka belum sepenuhnya percaya kepada Tuhannya, dan mungkin belum mengenal dengan lebih baik. Ada pihak dimana mereka percaya kalau mereka berdoa dengan amat sungguh, segalanya pasti diwujudkan olehNya, phui! Hati - hati aja, soalnya mungkin kalian sudah menganggap Tuhan itu jin yang bisa dan tinggal ngabulin apapun yg kt minta. Ada yang percaya kalo Tuhan tuh pasti ngasih hal2 baik deh ke kita, masa Dia tega nyakitin anakNya sendiri, waw mikir kebelakang dulu bro / sis, Dia bahkan rela membiarkan diriNya sendiri mengalami hal yang tidak baik. Apakah salib itu hal yang baik?? Untuk kita mungkin iya, untukNya itu adalah cawan murka Allah. Tahu seberapa seramnya?? Ga kebayang d walaupun dibandingin neraka yang seram benderam. haha..

So? apa itu rencana Tuhan??

Yang pasti sebuah rencana yang bagi Dia, sebuah rancangan buat setiap manusia. Dibaca ulang, buat setiap manusia. Entah itu rancangan murkaNya seperti yang dialami pada jaman Nabi Nuh, alias air Bahhhh!! Atau rancangan keselamatan kayak pengorbanan Kristus buat “kita” semua. Dan tentunya, barangsiapa yang mencari tahu tentang rancangan dari rencana Dia ga bakal ktemu deh.. Bayangkan kita yang terbatas pengen mengetahui rencana dari sosok yang infinite. Haha.. Mimpi kali yeh..

Tapi kita bisa mengenalnya, pengenalan yang sebatas sebuah Alkitab. Itu pun belum tentu kita mengerti sepenuhnya tentang Dia, apalagi soal mengerti Dia secara utuh?? Whew…

Wong cuman pake Alkitab aja kita mecah2 jadi Katolik n Protestan, belum lagi pecahan2 dari kedua pecahan besar itu. Pusing aku.

Kristen adalah soal pengetahuan yang satu, bukan yang berbeda2 yang kita dapat dari Alkitab. Kristen adalah bukan soal nambah2in kitab ato ngurang2in isi alkitab, tapi soal; bagaimana kita menemukan kebenaran yang universal dari tiap kitab yang udah ada.. ^^

Kristen adalah soal bagaimana kita menjalankan apa yang kita percaya dari Kristus, karena itu kan kita disebut Kristen?? Hehe..

Kristen adalah sebutan bagi orang2 yang mengakui Dia, bukan yang menuntut dari Dia.

Besambung… ( gara2 sibuk chatting. Haha.. )

Loneliness know by me...

Dibuat pada : 22 Juni 2008


Sampai kapan ku harus menunggu ya Tuhan?? Untuk makhluk2 yang Engkau ciptakan sebagai bagian dari hidupku??

Sampai kapan ku harus menanti ya Tuhan?? Kehadiran pribadi2 yang Engkau sediakan sebagai pemanis hidupku??

Sampai kapan ku harus menatap ya Tuhan?? Menatap kekosongan yang belum terisi dengan sebuah “isi”??

Ku tahu bukanlah hal yang baik dengan hanya menunggu dan tidak melakukan sesuatu. Tetapi ku sudah lelah ya Tuhan ku. Ku sudah lelah dengan semua yang telah saya hadapi.

Ku tak sanggup lagi menjadi hambaMu yang selalu terlihat ceria di wajah, optimis dalam perkataan dan perbuatan, tetapi hati ini terus menjerit dengan pedihnya.

Bukan berarti selama ini saya berpura2 ya Tuhan, saya memang bisa untuk ceria dan optimis, tetapi jangan lupakan juga saya yg bisa untuk bersedih dan termenung.

Bukan sombong, tetapi saya tahu engkau memiliki sebuah rencana dalam hidupku. Dengan jujur ya Tuhan ku, dititik ini kunyatakan ketidak sanggupanku.Ku butuh Engkau, tetapi bagaimanapun, saya tetaplah manusia. Dan saya membutuhkan “isi” itu Tuhan.

Biarkan semua doa2 yang kupajatkan setiap harinya membuatMu “bosan” dan akhirnya Engkau mengabulkannya.

Struggle...

Dibuat pada : 2 Juni 2008


Saat ku tidak mau berpikir kritis, ku malah diperhadapkan pada sebuah keadaan dimana aku harus memaksakan diri unutk berpikir kritis.

Disaat ku berhenti beraktifitas untuk menenangkan dan mengistirahatkan segalanya, ku malah dihadapkan bahwa hidup itu rupanya bukan sekedar untuk dinikmati. Hidup menjadi sebuah perjalanan yang mengerikan dengan akhir cerita yang sama. Yaitu kematian.

Akankah saya menjadi orang yang humanis? Dimana hidup ini hanya dikuasai oleh diri sendiri dan kita harus menikmati hidup dan memanfaatkannya sebaik mungkin sebelum semuanya selesai?

Ataukah saya memlilih untuk menjadi Theis? yang menyadari bahwa hidup ini ada di genggaman suatu kuasa yang lebih besar dari kita sendiri?

Saya membayangkan sebuah akhir dari hidup saya, di hari - hari tua saya dan dengan segenap kesadaran saya akan akhir yang akan saya hadapi. Apakah itu nanti menjadi sesuatu yang mengerikan karena kita merasa lenyap, mati, hilang sama sekali. Ataukah kita tercelik lagi dan menatap kehidupan yang sama sekali berbeda dengan yang tlah kita lalui?

Akankah saya meninggal dengan semua senyum orang - orang yang ada di sekeliling saya? ataukah saya mati konyol dengan bunuh diri? Ataukah mati di dalam sebuah situasi tertentu?

Apakah dengan menulis ini saya menunjukkan ketakutan saya akan Dia ataukah akan kematian??

Stttt........

Dibuat pada : 1 Mei 2008


where’s my smile come from??
from where can i get the power to smile??
why i can smile??

Does that mean i already found someone that can make me smile even she’s not here??
even if she’s not exist??
even if she’s still haven’t come into my life??

But.. She’s there.
Far away from my eyes, but so close, just rite inside my heart.
Mixing all of my heart content into one action, my smile.

Digging rite into my chamber of loneliness, destroying my still presence there, and disturbing all of my world content.

Shaking my soul, brighting my pitch dark world, changing everything.

But what i scared most is that when i lost my will to smile, i lost my will to life, and i become just like i am before. Just like now.

Destiny...

Dibuat pada : 6 Mei 2008


What does destiny mean??

Does that means that we can’t change our future or any thing that would happen to us are just unstopable?? unchangeable??
What does our life mean then, when we can’t do our will freely?? even though we feel that we can do it freely, but we’re ruled by our own destiny. How pathetic.
A person’s life, everybody’s life ruled by 1 destiny that leading them just right into their own path. We can only struggle but can’t change the path. We’ll be back to our own path just as destinied.

If that is the case, may i believe in soulmate?? Someone that just loved for and by you. Someone that’s just come into your life to make you lovable??

If that so, then maybe i’m destinied to be unlovable. Because one by one all people that i love or maybe that i though they also love me, fading away from my presence.

I think better for me to not knowing anybody because i always scared to lose ‘em.
Better for me to not loving, because it always makes me hurt.
Better for me to not believing, because i always betrayed.
Better for me to not hoping, ‘cos i always being disappointed.
Better for me to not presence, because i feel that i am invisible.
Better for me to…. be better.

Let me have the power to not knowing but become a knowable person.
Let me have the power to not loving but beeing a lovable one.
Let me have the power to not believe but i believed by everybody.
Let me have the power to not hoping and become dependable.
Let me have the power to be invisible, but everyone will always feel me there even if i am not.

But when i begging to have those power, i also need to hope, i also need to believe so i can have those power.

May i believe that hope is something that makes anybody have the power to survive??
If then, may i hope so i also can survive?? so i can always have the power to reach my own dream?? my own joy?? My own satisfaction??

My Life..

Dibuat pada : 12 Mei 2008


Long time ago, i only a small kid. Ustopable by time and day, smiling for anything that i found and do. Crying when it feels hurt, smiling when i am happy, just expressing whatever i feel.

When i grow bigger, then i know things called hate, betray, like, dislike, scary, funny.

when i am on my teen age, i experienced my first love.

when i am grow just a lil bit mature, i learn to think the opposite.

if i want someone to smile, don’t ever cry in front of ‘em.
if i want someone to smile, don’t ever show the a slighest face of your troubled day.
if i want someone to smile, just act as stupid as i can so she / he can laugh as loud as possible.
if i want someone to smile, simply i just need to smile as sweet as i can.
if i want someone to smile, i need to be stronger so i can bright her / his days even thought we’re having a same problem to face.
if i want someone to smile, just be dependable for him / her.

i think the opposite, not how can i happy, but how can i make someone happy so i also will happy because of his / her happiness.

Untitled...

Dibuat pada : 19 April 2008


Melalui kesedihanku, kesakitanku, kekecewaan yang kuhadapi, kebodohan diri dalam mengambil keputusan, keberhasilanku, kegembiraanku, dan kehidupanku.

Semua hal - hal tersebut meramu ku sedemikian rupa, menantangku di dalam pergumulan ku, menusukku di dalam kesakitan ku, menekanku di balik kekecewaan yang kuhadapi, menjatuhkanku di saat kesedihan mendalam menerpa, menantang kesombongan ku saat ku sukses, mengacaukan pikiranku saat ku bergembira dan mencinta, menggoda hidupku.

Apa yang kudapat?? Apa yang sedang ku cari?? Apa yang…. membuat ku hilang dari keberadaanku sendiri??

Tusuk aku dengan pedangmu! Aku kan tertawa dihadapanmu karena kekuatanku dan menangisi keteguhanku di balik tirai yang terselubung.

Cambuk aku dengan cambukmu! Air mata yang keluar dari mata ini mengobarkan keteguhan yang semakin kuat, sampai ku sendiri menangisi keteguhan yang sedang ku genggam.

Gerogoti aku dengan belatung yang bertebaran! Biarkan ku tersenyum manis sampaii membuatmu bingung, dan perih sakit dari gigitan tersebut, biarkan ku menikmatinya di dalam pedihku.

Cobai aku dengan segala keindahan hidup dan indahnya sebuah harapan, biarkan ku menikmatinya sementara kalian mempersiapkan belati di balik punggung kalian masing - masing.

Tusuk aku! Tusuk! Biarkan aku menunjukkan tangisan darahku di hadapan kalian agar kalian puas! Dan tinggalkan aku sendiri di dalam sangkar pedih dukaku.

Perlukah ku menjerit kepadaNya?? Cuih! Pikirkan baik2 dahulu han.

Ku tahu ini semua merupakan titik dimana sebuah tujuan yang jelas sedang ku capai. Ku tahu semua itu.

Tapi… Walaupun begitu… Ini begitu sakit… sakit…! sak i i t t t . . .

Kadang ku mampu tersenyum, memalsukan kepedihan yang ada di dalam diri ini.
Kadang ku harus membantu, walaupun ku tahu kalau akulah yang paling memerlukan bantuan.
Kadang ku perlu rela, walaupun hatiku bergejolak sebuah keinginan yang besar untuk memiliki.
Kadang ku mesti terlihat dingin, walau dikira keji, tetapi semua ku lakukan bukan tuk kebaikan ku sendiri.

Kenapa aku harus menjadi seperti ini?? Menjadi seperti ini?? seperti ini??

Menjadi orang yang rela, dan membiarkan dirinya disakiti demi keindahan hidup org lain? sementara ku seorang diri harus menanggung sakit dan pedihnya dibenci dan dicaci maki. Pedihnya tak dapat memiliki. Pedihnya tak dibantu, pedihnya ditolak sebagai sebuah keberadaan??

Biarkan ku dan segenap hati ini belajar untuk bisa menghadapi semua itu demi banyak hidup yang bisa tersenyum karnaku, daripada hidup ini, yang tidak sebanding dengan kebahagiaan orang - orang yang bisa ku buat tersenyum.

Just while...

when i feel lonely, i think that nobody ever care ’bout me, even nobody ever trying to understand me, i keep thinking and thinking and then i realized something.

Am i the one that avoiding crowd and positioning myself that i am lonely??

Am i the one that also never trying to understand others first??

Am i already judging things that i even never trying to listen first??

Am i just wrong??

Because it’s already to late, even though i deserved my punishment by being lonely, then i already punished.
But.. Am i still acceptable?? Am i still deserve to hope and smile again??

I just started my new days.. Filled with some people that really - really care bout me.

They are just something.

Even though i can’t replace my past, but i can start my new dream n life. My new happiness.

My new days.

Hidup itu...

Dibuat pada : 5 Maret 2008


Hidup itu…

Gimana yah, kadang bikin bete, kadang pengennya hidup lamaan.
Saat lagi sedih, lagi jatuh, lagi berasa ga da yang mengerti, lagi bete, koq kayanya semua orang menambah kebencian dan kebetean hidup. Udah lagi bete, dimarah - marahi. Jadi tambah keki dan emosian. Ga bisa mikir panjang lagi, lebih tepatnya ga mau mikir panjang lagi. Ada yang ganggu dikit, langsung MARAH!


Bawa motor ga tanggung - tanggung, 100kmph. Nabrak ga nabrak, aman ga aman udah ga dipikirin lagi. Kalo lagi bete tuh yah, menantang bahaya paling berasa menjadi hal yang paling mengerti kita. Akhirnya aku mengerti juga kenapa orang - orang yang stress, putus cinta, bete, tuh ampe berani nongol di atas gedung tinggi, ngebut, berdiri di rel kereta, pegang piso, dll.


Siapa keq yang sedih, siapa keq yang repot, udah ga dipikirin. Kalo lagi saat gitu, yang dipikirin tuh, koq ga da ya yang bisa nyenangin?? Ga da yang bisa dan mau mencoba untuk mengerti?? Keegoisan udah di puncak - puncaknya hidup, kalo kita sedang di saat - saat tersebut. Tuhan keq, gereja keq, temen keq, keluarga keq, emangnya dipikirin. Kalo putus cinta?? Mending jauh - jauh deh. Kalo bisa ga ketemu lagi lebih baik, itu yang pasti dah kepikiran. Entah gereja, keluarga, omongan temen - temen, semua dah ga penting jadinya. Gereja ditinggalin lah, temen - temen dijauhi dan menjauhi lah, keluarga dah pasrahlah, ya gitu deh jadinya. Malah menjadi hal - hal tambahan yang membuat hidup tuh ga enak banget.


Rasanya tuh, cuman seorang diri yang mendapat perlakukan yang tidak layak.

Lha?? Kalo pas lagi senang - senangnya?? Kaya baru pacaran, dll?? Beuh! Pengennya lamaan dikit!

Hidup tuh yah, kayanya semuanya mendukung. Keluarga yang baik, teman - teman yang ramah, gereja yang menopang. Hidup itu indah lho!


Ada yang perhatiin, tiap pulang rumah, selain nyokap, ada yayang yang nanyain dah makan lom. Gimana ga enak coba?? Kalo lagi sibuk belajar buat ujian or tugas kul, nyokap dateng ke kamar sambil usap - usap palamu sambil ngomongin kalimat penyemangat, eh bokap juga dateng sambil bawain secangkir kopi trus nepuk pundak. Apalagi yang ga indah coba?? Trus pacar smsin ‘jia yo!’ ato ’semangat ya!’. Lengkap deh. Temen - temen dateng nawarin bantuan, ada yang bawain camilan. Wuih! ‘Lamaan dikit ya Tuhan…….’, kalo aku mungkin dah ngomong kaya gitu. Hahahaha..


Tapi… Ga da yang lebih mengerikan selain kalo kita MENGETAHUI apa yang akan dihadapi kedepannya nanti. Dan Seseorang mengalaminya seumur hidup.
Bayangkan aja betapa mengerikan dan juga mungkin menyenangkan saat tahu hal baik dan hal buruk yang akan dihadapi kedepannya nanti. Dan bagian paling menyedihkan adalah walaupun tahu tetapi tidak bisa diubah, lebih tepatnya tidak boleh diubah. Tungguin deh tuh saat itu sampai, saat - saat yang mungkin ditakuti dan disenangi sampai. Seperti menghitung detik - detik penghakiman. Whew… Ga kebayang deh hidup kaya gitu. Hahaha..


Duh bingung mao tulis palagi. Hehe..

A lil bit...

Dibuat pada : 17 Maret 2008


( Melanjutkan ke-GAJEBOan artikel sebelumnya. Ha5x.. )

Emi Fujita - IF

If a picture paints a thousand words,
Then why can’t I paint you?
The words will never show the you I’ve come to know.


If a face could launch a thousand ships,
Then where am I to go?
There’s no one home but you,
You’re all that’s left me too.


And when my love for life is running dry,
You come and pour yourself on me.


If a man could be two places at one time,
I’d be with you.
Tomorrow and today, beside you all the way.


If the world should stop revolving spinning slowly down to die,
I’d spend the end with you.
And when the world was through,


Then one by one the stars would all go out,
Then you and I would simply fly away


Ni lagu entah kenapa enak banget di denger, walupun teksnya rada aneh, aku berasa mengerti maksud tiap kata - katanya. ^^


Ceritanya nih sedang sok jadi orang dewasa yg terus - menerus mikirin masa depan keluarga dan masa depan sendiri. Selalu memikirkan keadaan orang tua yang walaupun kedua - duanya masih sehat - sehat saja. Sekarang jadinya berat tiap kali melihat apap yang harus pagi - pagi bangun dan bekerja, juga amam yang kadang harus bekerja sampai larut malam. Sedih banget pas melihat adik setengah hidup berjuang untuk mencapai keinginannya sedangkan saya sendiri tidak bisa berbuat banyak untuknya. Dan terus menerus berusaha buat memotivasi diri sendiri untuk secepat mungkin bisa mencapai dan melakukan segala hal agar bisa membahagiakan semua orang yang disayangi.


Wih! Ga berasa cicilan motor punyaku sudah tinggal setengah tahun lagi untuk dilunaskan, setelah itu…!!! Harus nabung bung bung!! Biar paling engga punya uang buat jaga - jaga. Ato yang buat tujuan di masa depan nanti ( nikah.red ).. ^^


Tahun ini menjadi tahun yang penuh dengan berkat dan juga menjadi tahun yang amat berat untuk dijalani. Kenapa?? Karena ga setiap masalah yang datang juga bisa aku hadapi sendiri, dan saat menghadapi itu malah ga da orang buat pegangan selain ortu. Yang paling aku benci tuh ( sebenarnya sih ga benci, cuman berasa aneh aja ), Tuhan itu yah!! Huh! Selalu ngasih hal - hal yang terduga buat aku. Pas lagi males - malesnya pelayanan ( lagi ga pengen gt ), eh malah di ’sambit’ dengan begitu banyak pelayanan yang diminta ke aku. Argh!!! Rada stress, tapi ujung - ujungnya malah bersyukur banget. Whew.. Ga nyangka banget orang kaya handra ini dipakai secara luar biasa banget buat Dia. Padahal aku aja nganggep diri sendiri tuh ga bisa ngapa - ngapain. Ha5x..


Yang paling banyak berubah dari aku apa yah?? Hmm… Jadi lebih ga egois x yah, dulunya suka nuntut ini itu ke sono sini, sekarang lebih mao mikirin kebaikan orang yang di sono sini. Lebih pasrah kalo Tuhan kasih jalan yang berat banget ‘n jadinya bikin aku berserah banget ama Dia dan tentunya dengan keyakinan setelah jalan itu dilewati, ada banyak berkat yang bisa aku dapatkan. Dan aku merasakan banget berkat - berkat itu. Udah ga peduli lagi apa kata orang tentang aku sendiri, yang penting, aku terus menerus melakukan yang terbaik, bukan untuk dilihat orang lain, tetapi untuk dilihat Dia ( untuk Dia ). Saat orang merasa salah dalam menilai orang lain, saat itu juga Tuhan mengajarkan mereka sesuatu. Sesuatu yang seringkali orang lain anggap lebih penting untuk dilihat dan dinilai.


Argh! jadi kepanjangan!!