Jumat, 10 Juli 2009

Jenuh...

Dibuat pada : 23 Maret 2009


Gua muak dengan hidup gua, gua muak untuk terlihat seperti apa yang orang lihat seperti apakah gua itu. Gua muak menjadi diri gw.

Kadang menyia – nyiakan hidup itu terasa begitu menyenangkan, membiarkan orang lain menghina – hina kita, membiarkan orang lain tertawa diatas kesusahan kita, membiarkan orang lain melihat kita orang yang terlalu putus asa seperti mayat hidup yang sedang berlalu di hadapan mata mereka.

Membuat diri terlihat seperti hopeless, full of problem and trouble, desperated. Kemarin ini gw ngebut di jalanan, feels soooooo good, tapi pas uda mo nabrak tetep aja ngerem. Napa coba??

Membiarkan orang lain memperhatikan hidup kita yang sudah berantakan, membiarkan mereka menerka – nerka di dalam hati mereka, membiarkan mereka menilai diri kita seperti apa yang mereka lihat keadaan kita itu seperti apa.

Biarkan ku jatuh ke dasar lubang letihnya hidup, dan biarkan juga ku sendiri yang memanjati lubang tersebut sampai ku bisa mencapai ke atas, menggapai hangatnya cahaya matahari.

Ku tahu ku kan terus kembali terjatuh karena lubang ini akan sangat sulit untuk dipanjati. Licinnya hidup, pahitnya luka, mata ini, yang terus selalu membuatku terjatuh dan terjatuh kembali.

Perhatikanlah setiap luka di kuku ini yang selalu mengais2 tanah agar ada celah yang bisa ku panjati sehingga ku bisa naik dan keluar.

Lihatlah kaki ini, lutut yang bergetar tak henti2nya, tak kuat menopang tubuh ku yang berat oleh segala perkara hidup.

Jangan coba mengulurkan tanganmu teman, sekalipun jangan, karena saat saya meloncat, ku memaksakan tubuhku ini untuk menggapai sebuah harapan kosong, dan kembali jatuh terkapar.

Apa yang akan kau lakukan hai teman?? Tidak ada.. Jangan sekalipun kau melakukan apa2.. Karena ini adalah aku dan hidupku.

Jangan ulurkan tali perhatianmu yang akan tetap putus saat ku memanjat naik dan berusaha kembali berharap, dan sakitnya luka ini akan semakin dalam dan dalam..

Tidak ada komentar: